Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kiri disini
Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kanan disini
Sepeda menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah
kendaraan beroda dua atau tiga yang mempunyai setang, tempat duduk, dan
sepasang pengayuh yang digerakkan kaki untuk menggerakkan rodanya.
Sepeda merupakan
salah satu bentuk transportasi yang paling murah di dunia, karena selain ramah
lingkungan, sepeda juga menjadi tonggak munculnya kendaraan-kendaraan lainya.
Tercatat bahwa sepeda lebih dulu diciptakan dari mobil. Malahan banyak yang
berkata kalau sepeda telah dirancang oleh orang-orang jaman dulu. (termasuk
oleh Leonardo da Vinci).
Sepeda mempunyai nilai histori yang sangat panjang. Orang pertama yang menciptakan adalah Baron Karl Drais Von Sauerbronn. Mulanya, Baron Karl Drais Von Sauerbronn bekerja sebagai pengatur atau mandor taman kerajaan di Paris. Dikarena kerajaan memiliki taman di Paris yang sangat luas, Baron merasa kesulitan harus berpindah-pindah dari bagian taman satu ke taman yang lain. Karena hal itulah Baron kemudian memiliki inisiatif untuk menciptakan sebuah alat yang bisa memudahkannya pekerjaannya berpindah-pindah dengan cepat.
Sepeda mempunyai nilai histori yang sangat panjang. Orang pertama yang menciptakan adalah Baron Karl Drais Von Sauerbronn. Mulanya, Baron Karl Drais Von Sauerbronn bekerja sebagai pengatur atau mandor taman kerajaan di Paris. Dikarena kerajaan memiliki taman di Paris yang sangat luas, Baron merasa kesulitan harus berpindah-pindah dari bagian taman satu ke taman yang lain. Karena hal itulah Baron kemudian memiliki inisiatif untuk menciptakan sebuah alat yang bisa memudahkannya pekerjaannya berpindah-pindah dengan cepat.
Pada tahun
1818, Sebuah alat kendaraan berupa kursi yang dilengkapi dengan roda berhasil
dibuat oleh Baron Karl Drais Von Sauerbronn, bentuknya sudah menyerupai sepeda
masa kini, hanya tak mempunyai alat kayuh/genjotan dan hanya berjalan dengan
tenaga dorong dikarenakan pedalnya langsung tersambung dengan As depan. Sepeda
ini dikenal dengan nama Draisienne (berdasarkan nama penemunya: Baron Karl Drais Von Sauerbronn). Sepeda inilah
yang kemudian ditetapkan sebagai sepeda pertama di dunia. Model yang
dikembangkan pada saat itu juga masih mirip perpaduan antara sepeda dan kereta
kuda sehingga masyarakat menamakannya sebagai dandy horse.
Namun pada
perkembangan selanjutanya, Sepeda Draisienne ini tak bertahan lama, karena
setelah penemuan itu mulai muncul berbagai jenis sepeda baru yang lebih
effisien bahkan beberapa di antaranya ada yang telah menggunakan pedal (walau
belum senpurna). Walau begitu, sepeda buatan Baron von Drais ini tetap harus
diacungi jempol, karena sudah mampu menjadi tonggak munculnya sepeda-sepeda
modern di dunia.
Pada tahun
1839, Kirkpatrick MacMilan yang berasal dari Skotlandia pedal khusus untuk
sepeda. Dia adalah seorang pandai besi dan buatannya pada waktu itu lebih mirip
pendorong yang diaktifkan engkol dengan gerakan turun naik kaki mengayuh pedal
yang terhubungkan dengan tongkat kemudi (setang sederhana).
Pada tahun
1855, Ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya penyempurnaan penemu Perancis,
Ernest Michaux, dengan membuat pemberat engkol sehingga sepeda dapat melaju lebih
stabil. Tahun 1865, Pierre Lallement membuat penyempurnaan dengan memperkuat
roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang dikenal
sebagai pelek atau velg). Lallement juga yang memperkenalkan sepeda dengan roda
depan lebih besar daripada roda belakang.
Tahun 1885, Trend
sepeda roda dua mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry,
Inggris. James Starley mendirikan pabrik yang menjadi momentum penemuan John
Dunlop tentang teknologi Ban Angin, sehingga laju sepeda pun lebih stabil dan
tidak lagi berguncang.
Penemuan penemuan modern lainnya, seperti
rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang yang bisa
digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda. Dan kini
sepeda telah digunakan berjuta-juta orang sebagai alat transportasi. Seiring
perkembangan sepeda bermotor, Sepeda tetap memiliki pemerhati sendiri dan kini
lebih digunakan sebagai sarana olahraga kesehatan dibanding fungsinya sebagai
alat transprotasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar